Apa itu UNESCO: Creative Cities Network?
Hai semuaaa!!! Sudah pada tahu kan branding itu apa? yupp branding itu sama artinya dengan merk yaitu identitas atau tanda yang melekat pada sesuatu entah itu produk atau jasa yang dikenal luas oleh masyarakat. Tidak hanya produk, namun branding juga sekarang dilekatkan pada kota-kota di dunia, lho. PBB dan UNESCO membuat suatu proyek yang bernama "Creative Cities Network" yang bertujuan untuk memproyeksikan aset budaya kota ke tahap mancanegara. UNESCO akan memberikan penghargaan Creative City of Gastronomy kepada kota-kota di dunia yang memiliki gastronomi serta bahan lokal yang baik sehingga dapat menjadi ciri khas atau karakteristik dari kota tersebut.
Sejauh ini, ada 5 kota di dunia yang telah menerima penghargaan tersebut, diantaranya yaitu Popayán (Kolumbia), Chengdu (Tiongkok), Östersund (Swedia), Jeonju (Korea Selatan), dan Zahlé (Lebanon).
Berikut ulasannyaa
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Popayán (Kolumbia)
Popayán merupakan salah satu kota yang terletak di barat daya Kolumbia. Popayán memiliki kuliner tradisional yang khas dan kental akan budaya dari bangsa Spanyol. Pada tahun 2005, UNESCO memberikan penghargaan Creative City of Gastronomy kepada kota Popayán, setelah diadakannya Kongres Gastronomi Nasional yang berhasil menarik perhatian dunia.
2. Chengdu (Tiongkok)
Kota Chengdu, ibukota provinsi Sichuan, Tiongkok mendapat penghargaan dari UNESCO pada tahun 2010 silam. Seperti yang kita tahu, chinese food merupakan makanan yang populer di dunia. Dengan adanya penghargaan ini, industri pangan, serta pameran kuliner yang ada di Chengdu semakin meraih kesuksesan. Perlu diketahui, UNESCO memberikan penghargaan ini ke kota Chengdu bukan hanya karena kekhasan kulinernya, akan tetapi juga karena eratnya rasa kekerabatan dalam masyarakat disana.
3. Östersund (Swedia)
Östersund, selain dikenal sebagai winter city-nya Swedia, juga merupakan kota yang menjadi pusat budaya dan ekonomi disana. Östersund berperan dalam bisnis penyediaan serta pengembangan dan pemasaran produk makanan. Tradisi dan budaya di daerah ini masih terjaga karena dari keterbatasan pengaruh luar. Sehingga, di tahun 2010, UNESCO memberikan penghargaan ini untuk kota Östersund.
Baca juga: Air mineral terenak di Indonesia
Baca juga: Air mineral terenak di Indonesia
4. Jeonju (Korea Selatan)
Sekarang kita beralih ke Jeonju, Korea Selatan. Bagi penggemar drama korea tentunya sudah tahu kan makanan khas Jeonju. Hehe. Tidak lain dan tidak bukan, adalah bibimbap. Makanan favorit saya banget nih kalo lagi ke restoran korea. #abaikan. Karena popularitasnya yang luar biasa, Jeonju akhirnya mendapatkan penghargaan UNESCO pada tahun 2012. Penghargaan ini berdampak baik bagi kota Jeonju khususnya, karena memberi daya tarik yang lebih untuk bidang pariwisata dan ekonominya.
5. Zahlé (Lebanon)
Zahlé merupakan kota terbesar di Beqaa Governorate, Lebanon. Khas dari kota ini yaitu memiliki banyak restoran atau rumah makan yang berjejer di tepi sungai. Selain itu, kota ini juga terkenal akan arak-nya. UNESCO memberikan penghargaan kepada kota Zahlé pada tahun 2013 silam. Kota ini sangat baik untuk dijadikan percontohan, karena sistem pendidikan disana bahkan menyedian kurikulum khusus jejak budaya makanan lokalnya.
Sekian informasi dari saya, semoga bermanfaat :D
Comments
Post a Comment