Tips Memulai Usaha di Bidang Pangan
Bagi mahasiswa teknologi pangan pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah manajemen pangan. Yup! Manajemen pangan yaitu suatu kegiatan pemanfaatan semua aset atau sumber daya yang kita kuasai untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Mulai dari perencanaan, pengelolaan modal, perijinan usaha, dan lain sebagainya.
Untuk memulai usaha di bidang pangan, baik itu makanan atau minuman jadi, tentu saja kita harus membuat perencanaan yang matang terlebih dahulu. Mulai dari penentuan produk, apakah produk tersebut bisa dijual atau tidak, apakah produk tersebut awet atau tidak, bagaimana kemasannya, dan yang paling penting adalah apa nilai jual atau keunikan dari produk tersebut yang mampu menarik konsumen. Sebelum dijual, alangkah baiknya kita melakukan survei pasar untuk mengetahui seberapa besar sih konsumen menyukai produk kita, seberapa besar keinginan konsumen untuk membeli produk kita. Hal-hal dasar tersebut justru merupakan tahapan yang paling penting untuk memulai suatu usaha, baik berupa industri rumahan maupun usaha skala besar seperti perusahaan.
Ada dua pertimbangan dalam menentukan jenis produk yang akan kita jual, yaitu dari segi ketersediaan bahan baku dan segi permintaan pasar. Bingung?
Oke kurang lebih contohnya seperti ini.
Dari segi bahan bahan baku
Kita ingin membuat produk yang berbahan dasar singkong.
Singkong adalah salah satu komoditi yang melimpah di Indonesia, jadi ketersediaannya sudah pasti banyak. Umur simpan singkong berpengaruh terhadap hasil produksi, yang mana jika tidak segera diproses dalam waktu 24 jam, maka rendemennya merosot.
Singkong adalah salah satu komoditi yang melimpah di Indonesia, jadi ketersediaannya sudah pasti banyak. Umur simpan singkong berpengaruh terhadap hasil produksi, yang mana jika tidak segera diproses dalam waktu 24 jam, maka rendemennya merosot.
Dari segi pasar
Kita bisa membuat produk makanan atau minuman yang pasarnya sudah ada atau yang belum ada.
Contoh produk yang pasarnya sudah ada: keripik pisang, mie lidi, bubble tea, dll
Contoh produk yang pasarnya belum ada: kerupuk kulit durian (LOL, canda), atau contoh yang paling gampang adalah handphone (it's irrelevant but still a good example). Handphone, pada AWALnya tidak ada orang yang menginginkan handphone, disaat dulu pengguna handphone hanya bisa sms ama telponan, apakah sudah ada orang yang menginginkan handphone dengan layar lebar nan tipis dilengkapi berbagai sosmed dan kamera canggih? Jawabannya NO. Tapi mengapa produk handphone alias smartphone sekarang begitu menjanjikan? Jawabannya adalah Technology Push. Perusahaan smartphone secara halus memaksa pengguna handphone untuk beralih dari handphone jadul ke handphone canggih a.k.a smartphone dengan cara mengenalkan produknya tersebut.
Seperti itulah kira-kita pertimbangan-pertimbangannya sebelum menentukan produk.
Tapiiiiii, ada hal yang lebih penting lagi ya gaes, kita juga harus menentukan tujuan dan sasaran usaha kita, agar semuanya berjalan sesuai alurnya.
Semoga berhasil dalam memulai usahanyaaa ;D Keep fighting!
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThanks Pak :D
DeleteWah maaf Pak, tidak sengaja komentarnya terhapus :(
Delete